Sunday, April 14, 2013

IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU




MAKALAH

JUDUL                      :           IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU
MATA KULIAH      :           KEWIRAUSAHAAN 2
DOSEN                      :           BPK. AGUS SUTEDJO, SE, MM



DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
KETUA         : EVI FITRIANI                               (42211537)
ANGGOTA   : CHIKA ADLIA                              (41211628)
   HILDA SILVIANINGRUM        (48211528)
   WINDI HERLIANI                       (47211429)



D3  BISNIS DAN KEWIRAUSAHAAN
PROGRAM STUDI AKUNTANSI KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013







KATA PENGANTAR

 



Assalamu’alaikum Wr. Wb

Segala puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang senantiasa mencurahkan segala rahmat-Nya sehingga makalah yang berjudul “Identifikasi Peluang Usaha Baru” ini dapat terselesaikan dengan tepat waktu.

Dengan lahirnya makalah Identifikasi Peluang Usaha Baru ini semoga dapat memberikan manfaat kepada para pembaca nantinya. Sehingga dapat membuka wawasan yang luas tentang apa itu Identifikasi Peluang Usaha Baru. Karena hal tersebut sudah tidak asing lagi dan semakin marak seiring dengan perkembangan perekonomian di Indonesia.
Tak ada gading yang tak retak, adalah ungkapan yang tepat demi kesempurnaan makalah ini. Oleh karena itu, kami mohon saran dan kritik yang membangun, terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.







Jakarta, 25 Maret 2013
           
 
            PENULIS







DAFTAR ISI

Kata Pengantar     ................................................................................................            1                     
Daftar Isi   ..........................................................................................................  .           2
Bab I         ........................................................................................................... .           3
1.1       Pendahuluan   ..................................................................................  .           3
1.2       Tujuan ............................................................................................... .           4
Bab II        Identifikasi Peluang Usaha Baru   ...............................................                  6
Bab III      Evaluasi Peluang Usaha Baru   .......................................................              11

Bab IV      Penutup   …….................................................................................              14

Daftar Pustaka      ...……………………………………………………………...          15








BAB
PENDAHULUAN


Peranan wirausaha sangat penting dan menentukan masa depan bangsa dan negara. Secara umum, wirausaha sangat diperlukan untuk memperkuat perekonomian Indonesia. Selanjutnya, agar kita dapat memahami jiwa dan semangat kewirausahaan, terlebih dahulu harus mengetahui pengertian yang berkenaan dengan kewirausahaan dan wirausaha.

            Kewirausahaan berasal dari istilah entrepreneurship, sedangkan wirausaha berasal dari kata entrepreneur. Kata entrepreneur, secara tertulis digunakan pertama kali oleh Savary pada tahun 1723 dalam bukunya "Kamus Dagang'. Entrepreneur adalah orang yang membeli barang dengan harga pasti, meskipun orang itu belum mengetahui berapa harga barang (atau guna ekonomi) itu akan dijual.

            Banyak orang yang memberi pengertian entrepreneur dan entrepreneurship, di antaranya sebagai berikut :
  1. Ada yang mengartikan sebagai orang yang menanggung risiko
  2. Ada yang mengartikan sebagai orang yang memobilisasi dan mengalokasikan modal
  3. Ada yang mengartikan sebagai orang yang menciptakan barang baru
  4. Ada yang mengartikan sebagai orang yang mengurus perusahaan
Dengan demikian, sebenarnya apa yang dimaksud dengan kewirausahaan dan wirausaha itu? Agar lebih jelas dan ada pegangan, di bawah ini diuraikan beberapa pengertian kewirausahaan dan wirausaha, sebagai berikut:
  1. Kewirausahaan adalah mental dan sikap jiwa yang selalu aktif berusaha meningkatkan hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
  2. Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar peluang-peluang memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui inovasi, tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan (Robin, 1996).
  3. Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
  4. Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.
Sedangkan yang dimaksud dengan wirausaha adalah sebagai berikut:
  1. Wirausaha adalah mereka yang berhasil mendapatkan perbaikan pribadi, keluarga, masyarakat, dan bangsanya.
  2. Wirausaha adalah seorang pakar tentang dirinya sendiri.
  3. Wirausaha adalah orang yang mendobrak sistem ekonomi yang ada dengan memperkenalkan barang dan jasa yang baru dengan menciptakan bentuk organisasi baru atau mengolah bahan baku baru.
  4. Wirausaha adalah orang yang berani memaksa diri untuk menjadi pelayan bagi orang lain .
  5. Pandangan menurut seorang businessman, wirausaha adalah ancaman, pesaing baru atau juga bisa seorang partner, pemasok, konsumen, atau seorang yang bisa diajak kerja sama.
  6. Pandangan menurut seorang pemodal, wirausaha adalah seorang yang menciptakan kesejahteraan buat orang lain yang menemukan cara-cara baru untuk menggunakan resources, mengurangi pemborosan, dan membuka lapangan kerja yang disenangi oleh masyarakat.
  7. Pandangan menurut seorang ekonom, wirausaha adalah seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisir faktor-faktor produksi, alam, tenaga, modal, dan skill untuk tujuan berproduksi.
  8. Pandangan menurut seorang psychologis, wirausaha adalah seorang yang memiliki dorongan kekuatan dari dalam untuk memperoleh sesuatu tujuan, suka mengadakan eksperimen atau untuk menampilkan kebebasan dirinya di luar kekuasaan orang lain.
Tujuan Kewirausahaan.
  1. Mewujudkan kemampuan dan kemantapan para wirausaha untuk menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
  2. Membudayakan semangat sikap, perilaku, dan kemampuan kewirausahaan di kalangan pelajar dan masyarakat yang mampu, handal, dan unggul.
  3. Menumbuhkembangkan kesadaran dan'orientasi Kewirausahaan yang tangguh dan kuat terhadap para siswa dan masyarakat.







BAB II
IDENTIFIKASI PELUANG USAHA BARU


Orientasi Eksternal dan Internal
Keingintahuan dan minat pada apa yang terjadi di dunia merangsang orientasi Eksternal Orientasi internal merangsang penggunaan sumber daya-sumber daya pribadi untuk mengidentifikasi peluang venture baru.

Orientasi Eksternal didapat dari:
1.      Konsumen
Pemakaian barang dan atau jasa untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain dan makhluk hidup lain, memenuhi kebutuhan mereka yang mungkin belum terpenuhi oleh produk/jasa yang telah ada. contohnya: kita tahu bahwa konsumen menginginkan adanya jasa pendidikan untuk anak-anak yang dibuat secara customize /khusus.
2.       Perusahaan yang sudah ada
Melakukan pengamatan terhadap usaha-usaha yang kira-kira bisa diterima oleh pasar dan melakukan modifikasi atas usaha tersebut sehingga punya keunggulan yang lebih. contohnya: kita tahu bahwa batik ternyata sedang digemari oleh masyarakat, maka kita bisa membuka usaha toko atau produsen batik, tetapi dengan penambahan value tertentu (merek atau rancangan yang menarik). Perlu diingat, meskipun kita seakan-akan mencontoh dari usaha yang telah ada, kita tetap harus tunduk dengan aturan yang berlaku, misalnya aturan tentang hak paten.
3.       Saluran distribusi
Lokasi  kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen ke konsumen, sehingga penggunanya sesuai dengan yang diperlukan.
Mendapatkan ide usaha/produk baru dari saluran distribusi karena merekalah yang langsung berhubungan dengan konsumen sehingga biasanya lebih paham tentang keinginan konsumen. Contohnya: saat ini kita sudah memproduksi keripik yang dititipkan ke warung-warung (warung di sini termasuk saluran distribusi), maka kita bisa meminta masukan dari si pemilik warung, kira-kira jenis jajanan apalagi yang disukai oleh konsumen
4.      Pemerintah
Ide usaha bisa di dapat dari berbagai macam peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Contohnya: pemerintah mengeluarkan larangan ekspor rotan mentah, maka kita bisa mendirikan usaha pengolahan rotan. Dengan adanya larangan peraturan yang dibuat pemerintah tersebut memacu kita untuk berwirausahaan dan peranan pemerintah juga diperlukan
5.      Penelitian dan Pengembangan
Usaha baru seringkali didapat dari hasil penelitian dan pengembangan yang berhasil menemukan produk baru. Contohnya: kita berhasil menemukan cara untuk membuat brownies yang enak dari ubi, maka kita bisa mengembangkan penemuan tersebut sebagai usaha baru.

Orientasi Internal didapat dari:
Tiga Tahap penggunaan sumber daya – sumber daya internal yaitu:
1.      Analisa konsep hingga bisa terdefinisi dengan jelas, termasuk penguraian masalah yang perlu dipecahkan.
2.      Penggunaan daya ingat untuk menemukan kesamaan dan unsur-unsur yang nampaknya berhubungan dengan konsep dan masalah-masalahnya.
3.      Rekombinasi unsur-unsur tersebut dengan cara baru dan bermanfaat untuk memecahkan masalah-masalah dan membuat konsep dasar bisa dipraktekkan

Proses inovasi:
1.      Wirausahawan melihat adanya kebutuhan
2.      Mengumpulkan data dan mendefinisikan konsep-konsep
3.      Menguraikan masalah-masalah
4.      Menggunakan daya ingat untuk mencari kesamaan
5.      Menemukan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
6.      Melihat bagaimana menggabungkan kesamaan dan gagasan yang berhubungan
7.      Mencari pemecahan sementara
8.      Meneliti pemecahan dengan hati-hati
9.      Bergerak terus jika semuanya baik
1.      Mencapai keberhasilan


Jenis-jenis inovasi :
1.      Jenis inovasi terobosan
Dasar inovasi lebih lanjut dalam suatu bidang, inovasi tersebut harus sedapat mungkin dilindungi oleh paten yang kuat,rahasia perdagangan dan hak cipta. Inovasi terobosan meliputi berbagai seperti penisilin, mesin uap, computer, pesawat terbang, mobil, internet, dan nanotektologi.
2.      Jenis inovasi tenologi
Munculnya lebih sering bila dibandingkan dengan inovasi terobosan dan pada umumnya tidak berada tingkat yang sama dengan penemuan ilmiah dan kemajuan. Meski demikian, inovasi-inovasi yang sangat berati, karena inovasi tersebut benar-benar menawarkan kemajuan di area produk atau pasar.
3.      Jenis inovasi biasa
Merupakan inovasi yang paling sering muncul. Inovasi yang jumlahnya lebih banyak ini biasanya mengembangkan inovasi teknologi menjadi produk atau jasa yang lebih baik atau inovasi yang memiliki daya tarik pasar yang berbeda biasanya lebih baik. Inovasi ini berasal dari analisis dan daya tarik pasar, bukannya dorongan teknologi. Dengan perkataan lain, pasar memiliki pengaruh yang lebih besar terhadap inovasi ( daya tarik pasar ) bila dibandingkan dengan teknologi ( dorongan teknologi )


Sumber Gagasan Bagi Produk dan Jasa Baru:
  •   Kebutuhan akan sumber penemuan
  •  Hobi atau kesenangan pribadi
  •   Mengamati kecenderungan-kecenderungan
  • Mengamati kekurangan-kekurangan produk dan jasa yang ada
  • Mengapa tidak terdapat ?
  • Kegunaan lain dari barang-barang biasa
  • Pemanfaat produk dari perusahaan lain

Proses Perencanaan dan Pengembangan Produk:
1.      Tahap Gagasan
Proses pengembangan produk baru berawal dari pencarian ide. Ide produk baru dapat berasal dari sejumlah sumber, misalnya departemen riset dan pengembangan, konsumen, ilmuwan, pesaing, karyawan (terutama wiraniaga), anggota saluran distribusi (distributor), dan manajemen puncak. Biasanya gagasan yang muncul dari sisi teknologi pemisahaan cenderung akan dirunuskan dalam technological terms (misalnya, gagasan mobil baru didasarkan pada desain yang diperbaiki untuk aerodinamis) atau karakteristik fisik (seperti ponsel baru yang lebih ringan dan kecil). Bila gagasan berasal dari konsumen atau distributor, kecenderungannya adalah bahwa ide tersebut dijabarkan dalam konteks manfaat pemecahan masalah (misalnya, koper atau tas yang dapat mudah dimasukkan ke dalam overhead compartment di pesawat). Oleh sebab itu, konsep produk baru harus dinyatakan dalam dua aspek:
·         Spesifikasi manfaat yang bakal diterima oleh para pelanggan potensial.
·         Definisi atribut fisik atau teknologi yang dapat menghasilkan manfaat-manfaat tersebut.
2.      Tahap Konsep
Tahap penyaringan ide terdiri atas sejumlah aktivitas yang dirancang untuk mengevaluasi suatu konsep produk baru. Konsekuensinya, akan ada banyak konsep baru yang dieliminasi dalam tahap ini. Setidaknya, informasi yang diperoleh dalam tahap penyaringan dapat membantu pihak manajamen untuk:
·         Memproyeksikan tingkat permintaan potensial.
·         Mengidentifikasi peluang keberhasilan produk.
·         Memperkitakan tingkat kanibalisasi
3.      Tahap Pengembangan Produk
Ide-ide yang menarik harus disempurnakan menjadi konsep produk yang dapat diuji. Ada perbedaan antara ide produk, konsep produk, dan citra produk. Yang dinamakan ide produk adalah produk yang mungkin ditawarkan perusahaan ke pasar. Konsep produk merupakan versi yang lebih rinci dari suatu ide yang dinyatakan dalam istilah yang dimengerti konsumen. Sedangkan citra produk ialah gambaran khusus yang diperoleh konsumen mengenai produk yang masih potensial ataupun yang sudah aktual.
Pengembangan produk merupakan upaya teknis yang mengubah suatu konsep menjadi produk nyata (working product).
4.      Tahap Uji Pemasaran
Tujuan tahap ini adalah untuk:
1)      Memberikan penilaian yang lebih rinci mengenai peluang sukses produk baru.
2)      Mengidentifikasi penyesuaian-penyesuaian akhir yang dibutuhkan untuk produk, dan
3)      Menetapkan elemen-elemen penting dalam program pemasaran yang akan digunakan untuk memperkenalkan produk di pasar.
5.      Tahap Komersialisasi
Tahap komersialisasi menyangkut perencanaan dan pelaksanaan strategi peluncuran (launching strategy) produk baru ke pasar.
5 langkah untuk merumuskan tujuan bauran produk – pasar :
·         Pemeriksaan kecenderungan penting dalam lingkungan bisnis dari daerah produk pasar.
·         Pemeriksaan kecenderungan pertumbuhan dan kecenderungan keuntungan
·         Pemisahan bidang produk – pasar yang akan menarik ke depan maupun daerah yang akan tertarik
·         Pertimbangan mengenai kebutuhan atau diperlukannya tambahan produk atau daerah pasaran baru pada bauran
·         Derivasi profil bauran produk – pasar optimum namun realistis didasarkan pada kesimpulan yang dicapai pada langkah 1 sampai 4








BAB III
EVALUASI PELUANG USAHA BARU


Penetapan Kelayakan Usaha Baru
Banyak dana telah dikeluarkan didalam memulai usaha baru dan juga yang mengalami kebangkrutan dalam satu atau dua tahun. Salah satu faktor yang menyebabkan kegagalan usaha baru adalah kendali wirausahawan.

Alasan utama kegagalan usaha baru adalah :
1.      Pengetahuan pasar yang tidak memadai
2.      Kinerja produk yang salah
3.      Usaha pemasaran dan penjualan yang tidak efektif
4.      Tidak disadarinya tekanan persaingan
5.      Keusangan produk yang terlalu cepat
6.      Waktu memulai usaha baru yang tidak tepat
7.      Kapitalisasi yang tidak memadai, pengeluaran operasi yang tidak diprediksi, investasi  yang berlebih-lebihan pada asset tetap, dan kesulitan keuangan yang berkaitan.

Analisa Kelayakan Teknis
Dua langkah penting didalam proses analisa kelayakan teknis :
  1. Identifikasi spesifikasi teknis penting
·         Desain fungsional dari produk dan daya tarik penampilanya
·         Fleksibelitas
·         Daya tahan bahan baku produk
·         Bisa diandalkan
·         Keamanan produk
·         Daya guna yang bisa diterima
·         Kemudahan dan biaya pemeliharaan yang rendah
·         Standarisasi melalui dihilangkannya suku cadang yang tidak perlu
·         Kemudahan untuk diproduksi dan diproses
·         Kemudahan untuk ditangani
  1. Uji coba produk atau jasa untuk menemukan apakah ia memenuhi spesifikasi  kinerja
·         Pengembangan dan uji coba produk termasuk juga studi rekayasa, uji laboratorium, evaluasi bahan baku alternative dan fabrikasi model dan prototype untuk uji lapangan.
·         Untuk setiap tahap pengujian hasil negative dan positif harus ditimbang dan dilakukan penyasuaian yang perlu.

Penilaian Peluang-Peluang Pasar
Tujuan dari pemasaran adalah memenuhi permintaan pelanggan. Riset Pasar  adalah pengumpulan, pencatatan dan analisis secara sistematis, atas informasi yang berkaitan dengan pemasaran dan jasa.
Riset pasar dapat membantu :
  1. Menemukan pasar yang menguntungkan
  1. Memilih produk yang dapat dijual
  2. Menentukan perubahan dalam perilaku konsumen
  3. Meningkatkan teknik-teknik pemasaran yang lebih baik
  4. Merencanakan sasaran yang realistik
Tiga aspek utama bagi riset pasar adalah :
  1. Penelitian potensi pasar dan identifikasi pelanggan (pemakai) potensial
  1. Analisa seberapa besar perusahaan baru tersebut bisa memanfaatkan potensi pasar
  2. Penentuan peluang nyata pasar dan resiko-resiko melalui uji coba pasar

Analisa Potensi Pasar
Penelitian mengenai potensi pasar bagi usaha baru mungkin melibatkan penilaian subyektif dan pribadi; tidak selalu ilmiah.

Identifikasi Pasar Potensial
Pasar potensi adalah ungkapan mengenai peluang penjualan maksimum untuk produk atau jasa tertentu selama periode waktu yang ditentukan (misal: 1 tahun)
Langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan mengestimasi potensi pasar adalah sbb :
  1.  Identifikasi pemakai akhir tertentu dari produk atau jasa.
  1. Identifikasi segmen pasar pokok, yaitu, kategori pelanggan yang relative homogen.
  1. Menemukan atau memperkirakan volume pembelian potensial dalam tiap-tiap segmen pasar dan volume total dari semua segmen.

Analisa Kelayakan Finansial
Adalah landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan
Langkah-langkah dalam analisa kelayakan finansial :
·         Analisa semua kewajiban financial dan kebutuhan pengeluaran secara mendetail.
·         Proyeksi sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan.
·         Penting untuk menentukan secara sistematis aliran masuk, aliran keluar operasional yang diantisipasi dan aliran kas nett oun tuk periode waktu tertentu.
·         Apakah ia akan menghasilkan pengembalian pada modal yang diinvestasikan yang memuaskan.

Penilaian Kemampuan Organisasional
Setiap bisnis usaha membutuhkan orang-orang dengan berbagai jenis keterampilan dan bakat untuk bekerjasama mencapai tujuan organisasional.
Dalam penilaian ini dilakukan :
·         Penentuan kebutuhan personalia dan perancangan struktur organisasi awal.
·         Perbandingan kebutuhan dan ketersediaan personalia.








BAB IV
PENUTUP

Kesimpulan
Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu dan kegiatan disertai modal jasa dan risiko, serta menerima balas jasa, kepuasan, dan kebebasan pribadi.
Persaingan didunia wirausaha yang semakin berkembang pesat akhir-akhir ini. Hal tersebut mendorong wirausahawan memutar otak untuk mencari jenis usaha baru dan berbeda dengan yang sudah ada dipasaran. Untuk itu proses identifikasi peluang usaha baru sangat dibutuhkan dalam menentukan usaha yang tepat. Agar nantinya produk atau jasa yang dibuat dapat diterima oleh masyarakat luas.
Proses identifikasi peluang usaha berawal dari inovasi, untuk menentukan usaha yang tepat dibutuhkan inovasi-inovasi yang baru dan fresh. Selanjutnya diadakan proses perencanaan dan pengembangan produk sampai ketahap pemasaran dan Komersialisasi produk.







DAFTAR PUSTAKA


Alma, Buchari Prof. Dr. kewirausahaan, bandung : alfabeta

Suharyadi, dkk. 2011. Kewirausahaan, Jakarta : Salemba Empat

Kristianto, Heru.2009. Kewirausahaan Enterpreneurship Pendekatan Manajemen  Jakarta : Graha Ilmu

BABhttp://rizkiyahkiki.blogspot.com/2011/02/ap-itu-kewirausahaan.html