LINGKUNGAN BASIS DATA
2.1 Arsitektur sistem basis data
Ada
tiga tahapan dalam sistem database:
1.
External
Level :
Setiap user mempunyai bahasa dalam penyelesaiannya
-
Bahasa pemrograman : pembuat program aplikasi
-
Bahasa Query ex. formulir, menu : Pemakai data langsung
2. Conceptual Level: Pandangan secara menyeluruh
3. Internal Level : Bagaimana secara fisik
data tersimpan pada penyimpan sekunder
- Pertimbangan dalam memilih arsitektur sistem basis data :
§ Keunggulan teknologi
§ Biaya pengembangan
§ Sesuai dengan
kebutuhan pengguna
- Jenis arsitektur sistem basis data :
§ Sistem tunggal (Standalone)
§ DBMS, basis data, dan
aplikasi basis data ditempatkan pada komputer yang sama.
§ Hanya bisa dipakai
oleh satu pemakai pada saat yang bersamaan
§ Sistem Terpusat (Centralized system)
§ Terdiri dari sebuah
server dan sejumlah terminal
§ Yang terpusat adalah basis
data, DBMS, dan aplikasi basis data
§ Ada dua macam :
§ Aplikasi dan basis
data terpusat; diakses oleh dumb terminal
§ Basis data terpusat;
aplikasi ada pada terminal
§ Sistem Client-server
§ Ditujukan untuk
mengatasi kelemahan yang terdapt pada sistem terpusat
§ Terdiri dari 2
komponen utama yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data;
server berisi DBMS dan basis data
§ Ada dua macam :
§ Arsitektur 2 lapis
(2-tier)
§ Arsitektur 3 lapis
(3-tier)
2.2 Data independence
Data
independence adalah Metode mengubah pola data dari isi data tersebut dan cara
menyimpannya, sehingga perubahan tersebut tidak menyebabkan suatu program
aplikasi ditulis kembali.
Jenis Data
Independence :
1. Logical Data Independence :
-
Kemampuan
untuk merubah skema konseptual tanpa harus merubah skema eksternal
-
Hanya
definisi dari view dan mapping yang perlu diubah dalam DBMS
-
Constraint
dari basis data juga dapat diubah dalam skema konseptual tanpa mempengaruhi
skema eksternal
2. Physical Data Independence :
-
Kemampuan
untuk merubah skema internal tanpa haarus merubah skema konseptual (atau
eksternal)
-
Lebih
mudah untuk dilakukan daripada logical data independence karena adanya isolasi
aplikasi dari susunan penyimpanan fisik.
TINGKAT DATA
INDEPENDENCE
1.
Physical
data independence, yaitu “perubahan internal schema dapat dilakukan tanpa
menggangu conceptual schema”.
2.
Logical
data independence, yaitu” Conceptual schema dapat dirubah tanpa mempengaruhi
ekternal schema”.
ALASAN PERLUNYA
PRINSIP DATA INDEPENDENCE DITERAPKAN
PADA PENGELOLAAN SISTEM DATABASE
1.
Database
Administrator dapat merubah isi, lokasi dan organisasi database tanpa
mengganggu program aplikasi yang ada
2.
Vendor
hardware & software pengelolaan data bisa memperkenalkan produk - produk
baru tanpa mengganggu program - program aplikasi yang telah ada
3.
Untuk
memudahkan perkembangan program aplikasi
4.
Memberikan
fasilitas pengontrolan terpusat oleh DBA demi security dan integritas data,
dengan memperhatikan perubahan - perubahan kebutuhan user.
-
2.3
Konsep DBMS, Komponen DBMS, Fungsi DBMS, dan bahasa yang digunakan dalam DBMS
a. Konsep DBMS (Database Managemen System)
DBMS
(Data Base Management System) adalah perangkat lunak yang memberikan fasilitas
untuk melakukan fungsi pengaturan, pengawasan, pengendalian, pengolahan, dan
koordinasi terhadap semua proses yang terjadi pada sistem basis data
1.
Menutut
C.J. Date : DBMS adalah merupakan
software yang menghandel seluruh akses pada database untuk melayani kebutuhan
user.
2.
Menurut
S, Attre : DBMS adalah software, hardware, firmware dan
procedure-procedure yang memanage database. Firmware adalah software yang telah
menjadi modul yang tertanam pada hardware (ROM).
3.
Menurut
Gordon C. Everest : DBMS adalah manajemen yang efektif untuk
mengorganisasi sumber daya data.
Jadi DBMS :
Semua peralatan komputer (Hardware+Software+Firmware). DBMS dilengkapi
dengan bahasa yang berorientasi pada data (High level data langauage) yang
sering disebut juga sebagai bahasa generasi ke 4 (fourth generation language).
b. Komponen DBMS
Komponen-komponen
utama DBMS :
§ Query language
·
Digunakan
oleh bagian lain dengan sedikit perintah sederhana
·
Contoh
: SQL (Structure Query Language), QBE (Query By Example)
§ Report generator
·
Dirancang
untuk membuat cetakan, yang memiliki perintah-perintah untuk membuat header,
judul, kolom, summary, dll.
§ DML (Data
Manipulation Language)
·
Terdiri
dari perintah-perintah yang disediakan dalam program aplikasi untuk melakukan
manipulasi data seperti append, list, atau update
§ DDL (Data Definition
Language)
·
Dengan
bahasa ini kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel,
menentukan struktur tabel, dll.
·
Hasil
dari kompilasi perintah DDL menjadi Kamus Data, yaitu data yang menjelaskan
data sesungguhnya
·
Contoh
: Create, Modify report, Modify structure
§ Recovery
·
Merupakan
kemampuan untuk mengembalikan data yang rusak atau hilang akibat operasi basis
data (insert, update, delete, dll.)
§ Data dictionary
·
Digunakan
untuk memelihara definisi-definisi standar seluruh rinci data dalam lingkup
kecil pada sistem basis data
§ Database
·
Merupakan
bagian dari DBMS yang menyediakan data dalam berbagai tipe dan format untuk
memenuhi kebutuhan pemakai
§ Access routine
·
Suatu
rutin yang dapat dipanggil dan dipergunakan oleh program lain untuk mengakses
basis data
c.Fungsi DBMS
Fungsi DBMS :
- Definisi data dan hubungannya
-
Memanipulasi data
-
Keamanan dan integritas data
-
Security dan integritas data
-
Recovery/perbaikan dan concurency data
-
Data dictionary
-
Unjuk kerja / performance
Peralatan untuk
menetapkan/menentukan pendekatan database disebut DBMS
DBMS merupakan
software (dan hardware) yang kusus didesain untuk melindungi dan memanage
database.
Dengan menggunakan
DBMS, maka dapat :
·
Mendefinisikan
data dan hubungannya.
·
Mendokumentasikan
struktur dan definisi data
·
Menggambarkan,
mengorganisasikan dan menyimpan data untuk akses yang selektif/dipilih dan
efisien.
·
Hubungan
yang sesuai antara user dengan sumber daya data.
·
Perlindungan
terhadap sumber daya data akan terjamin, dapat diandalkan, konsisten dan benar.
·
Memisahkan
masalah Logical dan physical sehingga merubah implementasi database secara
fisik tidak menghendaki user untuk merubah maksud data (Logical).
·
Menentukan
pembagian data kepada para user untuk mengakses secara concurent pada sumber
daya data.
Contoh DBMS :
1.
Database
Hierarchy : Pengaksesan data harus
mengikuti aturan hierarchy yang sudah didefinisikan terlebih dahulu.
Contoh : IMS-2 (Information Management
System) oleh IBM, 1968
2. Data Network : Data membentuk jaringan yang
lebih bebas dari model hierarchy.
Contoh
: IDMS (Integrated Database
Management System) oleh Cullinett Software Inc,
1972
3. Data Relational : Data dikelompokkan secara
bebas menurut jenisnya lewat proses
normalisasi
Contoh
: - INGRES oleh UN of CA & Relational Tech.,
1973
-
System-R oleh IBM Research, 1975
-
ORACLE oleh Relational Software Inc. , 1979
-
DBASE II oleh Ashton-Tate, 1981
c. Bahasa basis data (DBMS)
- Bahasa basis data merupakan perantara bagi pemakai dengan basis data dalam berinteraksi, yang telah ditetapkan oleh pembuat DBMS
- Dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :
- Data Definition Language (DDL)
- Dengan bahasa ini kita dapat membuat tabel baru, membuat indeks, mengubah tabel, menentukan struktur tabel, dll.
- Hasil dari kompilasi perintah DDL menjadi Kamus Data, yaitu data yang menjelaskan data sesungguhnya
- Contoh : Create, Modify report, Modify structure
- Data Manipulation Language (DML)
- Berguna untuk melakukan manipulasi dan pengambilan data pada suatu basis data, yang berupa insert, update, delete, dll.
- Ada 2 jenis, yaitu prosedural (ditentukan data yang diinginkan dan cara mendapatkannya) dan non-prosedural (tanpa menyebutkan cara mendapatkannya)
- Contoh : dbase 3+, foxbase, SQL, QBE
2.4
Model data.
1. Model data
§ Model data merupakan
suatu cara untuk menjelaskan bagaimana pemakai dapat melihat data secara logik
§ Ada 3 jenis model
data :
a. Model data berbasis objek
·
Merupakan
himpunan data dan relasi yang menjelaskan hubungan logik antar data dalam suatu
basis data berdasarkan objek datanya
·
Terdiri
dari 2 jenis :
o
Entity
Relationship model
Merupakan model untuk
menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan persepsi bahwa
real world (dunia nyata) terdiri dari objek-objek dasar yang mempunyai hubungan
/ relasi antara objek tersebut
o
Semantic
model
Relasi antar objek
dinyatakan dengan kata-kata (semantic)
Contoh:
b. Model data berbasis record
Model
ini mendasarkan pada record untuk menjelaskan kepada user tentang hubungan
logik antar data dalam basis data
c. Model data berbasis konseptual dan fisik
Model Konseptual adalah permodelan
data yang merupakan awal dari kegiatan mendesain database.
Setiap aplikasi
mengharapkan suatu kumpulan atribute. Model konsepsual merupakan pengumpulan /
integrasi seluruh kebutuhan atribute dari para user / aplikasi menjadi satu
pandangan organisasi. Dengan proses normalisasi seluruh atribut-atribut
tersebut dikelompokkan sesuai dengan himpunannya.
Model Fisikal : Digunakan untuk
menjelaskan kepada pemakai bagaimana data-data dalam basis data disimpan dalam
media penyimpanan secara fisik, yang lebih berorientasi pada mesin, Menggambarkan
bagaimana secara fisik data tersimpan pada penyimpan sekunder.
Pertimbangan-pertimbangan
yang perlu dipikirkan antara lain : Metode akses dan teknik pengindeksan.
Dengan Low Level Data
Language (LLDL : Basic, fortran, cobol pascal dll.) dapat membentuk suatu model
data fisikal tertentu untuk melayani kebutuhan model data logikal. Kelemahan
LLDL adalah tidak mempunyai Query language.
·
Ada
2 model :
o
Unifying
model
o
Frame
memory
Ad. 1. Membuat
model data Konseptual dan Proses Normalisasi
- Data diasumsikan mempunyai model relational
- Langkah-langkah yang dikerjakan :
1. Mengumpulkan dan menganalisa data.
Data dikumpulkan dari :
-
Data yang telah ada (Existing Data) :
contoh : Formulir-formulir, rekening,
laporan, file data yang telah ada dan program
- Data yang akan datang (Future Data).
2. Proses normalisai :
Yaitu proses untuk mengelompokkan atribut pada tabel-tabel. yang telah
menggambarkan entity-entity dan hubungan-hubungannya satu sama lain.
3. Gambaran secara grafis :
Menggambarkan hubungan entity-entity yang didapat dari proses
Normalisasi. Dan melengkapi gambar entity-entity yang ada dengan
Atribute-atribute dan kunci-kuncinya.
Ada. 3. Membuat
model data Internal / Fisikal
Pada bagian ini akan
dibicarakan 3 hal :
1.
Metoda-metoda
akses secara umum
Metoda internal
menggambarkan bagaimana secara fisik data disimpan pada penyimpan sekunder.
Untuk menyimpan (Stored) dan mengambil (Retrieval) diperlukan suatu METODA
AKSES. Unjuk kerja dalam menyimpan dan mengambil ini sangat tergantung pada
metoda akses yang digunakan. AKSES adalah proses untuk menyimpan dan mengambil
data dari penyimpan sekunder. Metoda akses tergantung pada kemampuan Sistem
Operasi yang dipakai oleh DBMS.
- Metoda akses pada sistem operasi ada 2 :
-
Sequential access method
-
Direct access method
- Metoda akses pada DBMS dapat dibedakan menjadi
2 :
1. Metode akses model internal : Yaitu metoda akses yang berdasarkan
gambaran bagaimana data disimpan secara fisikal, menggunakan
pengertian-pengertian fisik, misal : alamat, record, key dll.
contoh :
- Physical Sequential (akses urut
secara fisik) menghasilkan : File sequential
- Record-record tersimpan dengan
kunci-kunci recordnya yang urut secara logikal.
- Metode akses ini dipakai baik
untuk simpan dan ambil.
- Akses diurut satu persatu dari
awal sampai ketemu.
- Record yang baru selalu
disisipkan pada urutannya.
- Hanya baik dipakai untuk file
yang jarang berubah dan sering diakses sekuential.
- Indexed Sequential (Akses lewat
index untuk file sequential)
-
Untuk mempercepat pencarian pada file yang sudah terbentuk dengan
physical sequential disamping file data yang ada dibentuk juga index.
- Index berisi kunci record yang
urut dan alamat recordnya yang juga urut.
-
Index tersebut dapat setiap kali dibentuk dalam memori prosesor dengan
mengambil dari file index. Setiap ada perubahan jumlah record file data harus
disertai dengan update file index.
- Bila jumlah record besar,
record-record tersebut dapat dikumpulkan dalam blok-blok.
-
Penggunaan index terutama adalah untuk retrieval. Syarat utama dari
penggunaan index adalah kunci record harus urut (Sorted).
-
Direct (Akses langsung pada alamat record) menghasilkan : File random /
acak
- Ada hubungan langsung antara
kunci record dan alamat record.
Key value
|
Address Record
|
X101
X102
:
Y100
:
Y131
|
01
02
:
100
:
131
|
-
Indexed Random (Akses lewat index untuk file random)
-
Untuk mempercepat pencarian berdasarkan kunci record, dapat dibuatkan
index untuk kunci record tersebut disertai alamat recordnya. Kunci record pada
index tersebut harus sequential.
-
Hashing (Akses langsung dengan memproses lebih dulu alamat recordnya)
Untuk mengatasi efisiensi penyimpanan yang boros pada kunci-record yang
jarang, kunci record tersebut diproses menurut suatu algoritma hashing yang
menghasilkan alamat record. Gunanya agar
yang kosong terisi (padat) tetapi
jangan sampai rangkap.
-
Inverted (Akses lewat macam-macam index)
Metode akses ini hanya untuk retrieval, permintaan data mungkinlewat
beberapa kemungkinan atribute tertentu. Untuk melayani permintaan-permintaan
tersebut untuk setiap atribut yang diminta dibuatkan indexnya. Setiap index
terdiri dari atributnya dan alamat recordnya.
2. Metoda akses model external : Yaitu metoda akses yang berdasarkan
gambaran hubungan logikal menggunakan istilah-istilah HLDL dari DBMS, misal :
First record, next record dll.
Relasi antara 2 record secara external
dapat dinyatakan sebagai berikut :
-
Sequence field relationship (Hubungan berurutan) Contoh : Next, Prior
-
Dependency relationship (Hubungan ketergantungan) contoh : Firts, last,
sorted
-
Parent relationship (Hubungan ke file parent / childnya)
-
Near relationship (Hubungan khusus) contoh : hubungan record-record pada
1 blok
2.
Implementasi
metoda akses pada beberapa DBMS :
1. DBMS Relational : File-file database relational relatif bebas
satu sama lain, karena untuk aksesnya dapat dipakai metoda akses :
-
SAM (Sequential Access Method)
-
DAM (Direct Access Method)
-
ISAM (Indexed Sequential Access Method)
-
IDAM (Indexed Direct Access Method)
-
Hashing
-
Inverted
-
VSAM (Virtual Storage Access Method) : Yaitu membuat file data dengan
index pada suatu kunci record / alamt record memakai struktur B-Tree
-
OSAM (Overflow Sequential Access Method) : Yaitu membuat file data
dengan struktur Linked List.
2. DBMS Hirarki : Akses pada database hirarki
tidak dapat langsung kesalah satu file, melainkan harus
mengikuti struktur hirarki yang ada.
contoh :
-
HSAM (Hierarchical Sequential Access Method)
- Data disimpan urut seperti pada
pita sesuai urutan hirarkinya.
- Record tidak dapat diinsert
- Operasi yang umum adalah
membuat file master baru dari file master lama.
-
HDAM (Hierarchical Direct Access Method)
- Akses hashing pada segment akar
- Akses direct ke segmen cabang
- Akses didalam segmen cabang
dapat OSAM atau VSAM
-
HISAM (Hierarchical Indexed Sequential Access Method)
- Akses Index pada segmen akar /
root
- Akses sequential pada segmen
cabang / dependent
-
HIDAM (Hierarchical Indexed Direct Access Method)
- Akses index pada segmen akar,
dapat ISAM atau VSAM
- Akses direct ke segmen cabang, akses didalam
segmen cabang dapat OSAM atau VSAM
3. DBMS Network
: Struktur model database network lebih fleksibel dari pada hirarki,
hubungan antar filenya dikerjakan dengan memasang SET antar file tersebut.
Untuk menyimpan record pada storage digunakan Location Mode yang sekaligus
menggambarkan metode akses internal :
-
Calc : Kemampuan kases hashing
-
Direct
-
Via-Set : Membuat file yang bersangkutan diakses lewat
jalur SET nya.
-
Index
-
System : Sebagian DBMS sudah mempunyai default SYSTEM
yang secara otomatis mengatur akses pada database
3.
Evaluasi
suatu model Internal
Ada 3 jenis model
data :
o
Relational
Model
§ Menjelaskan tentang
hubungan logik antar data dalam basis data dengan memvisualisasikan ke dalam
bentuk tabel-tabel yang terdiri dari sejumlah baris dan kolom yang menunjukkan
atribut tertentu
§ Lebih mudah dipahami
dibandingkan model-model lainnya
§ Contoh :
MAHASISWA
Nomhs
|
Nama
|
00351234
|
Fulan
|
01351346
|
Badu
|
02351370
|
Ayu
|
Keterangan
:
-
Jumlah
kolom disebut degree, ada 2
-
Baris
disebut atribut, ada 3
-
Tiap
baris disebut record / tuple, ada 3 record
-
Banyaknya
baris dalam satu tabel disebut cardinality
o
Hirarchycal
Model (Tree structure)
o
Menjelaskan
tentang hubungan logik abtar data dalam basis data dalam bentuk hubungan
bertingkat (hirarki)
o
Elemen
penyusunnya disebut node, yang berupa rinci data, agregat data, atau record
o
Contoh
:
Model hirarki
o
Network
Model (Plex structure)
o
Hampir
sama dengan model hirarki, dan digambarkan sedemikian rupa sehingga child pasti
berada pada level yang lebih rendah daripada parent
o
Sebuah
child dapat mempunyai lebih dari satu parent
Contoh :
2.5
data dictionary
Data dictionary
adalah tempat penyimpanan informasi yang menggambarkan data dalam database.
Data dictionary biasa disebut juga dengan metadata
atau data mengenai data.
Data Dictionary yaitu segala sesuatu
kekurangan tentang elemen-elemen database misal : Data apa saja yang dipakai
suatu program aplikasi, data apa yang dibutuhkan untuk suatu laporan dari suatu
departemen
Data
dictionary digunakan untuk memelihara definisi-definisi standar seluruh rinci
data dalam lingkup kecil pada sistem basis data
Berisi tentang :
- nama-nama user yang mempunyai wewenang
untuk menggunakan DBMS
- nama-nama item data yang ada dalam database
- jenis dan ukuran item data
- batasan untuk masing-masing item data
·
Data
dapat distandarkan dengan data dictionary :
Dengan keadaan telah distandarkan dimungkinkan pertukaran data antar
sistem.
Membuat data
dictionary
- Membuat model data konsepsual
- Membuat model data logikal
- Membuat model data fisikal
2.6
Arsitektur DBMS multiuser.
File-Server
Proses
didistribusikan ke dalam jaringan, sejenis LAN (Local Area Network). File server mengendalikan file yang diperlukan
oleh aplikasi dan DBMS. Meskipun aplikasi dan DBMS dijalankan pada
masing-masing workstation, tetapi tetap meminta file dari file server jika
diperlukan (perhatikan gambar di bawah ini).
Kerugian arsitektur
file-server adalah
- Terdapat lalulintas jaringan yang besar
- Masing-masing workstation membutuhkan copy
DBMS
- Kontrol terhadap concurrency, recovery dan
integrity menjadi lebih kompleks karena sejumlah DBMS mengakses file secara
bersamaan
Teleprocessing
Arsitektur
tradisional untuk sistem multi user adalah teleprocessing, dimana satu komputer
dengan sebuah CPU dan sejumlah terminal seperti pada gambar di bawah ini.
Client Server
Client-server menunjukkan cara komponen
software berinteraksi dalam bentuk sistem.
§ Sistem Client-server
§ Ditujukan untuk
mengatasi kelemahan yang terdapat pada sistem terpusat
§ Terdiri dari 2
komponen utama yaitu client dan server. Client berisi aplikasi basis data;
server berisi DBMS dan basis data
§ Ada dua macam :
§ Arsitektur 2 lapis
(2-tier)
§ Arsitektur 3 lapis
(3-tier)
Sumber:
www.stafsite.gunadarma.ac.id
materi sidang comprehensi Wisnu Ajie Supardi S.Kom
www.stafsite.gunadarma.ac.id
materi sidang comprehensi Wisnu Ajie Supardi S.Kom
www.gunadarma.ac.id
No comments:
Post a Comment